Berita

Peringatan hari kesaktian Pancasila

2023-06-16 11:01:55

Admin

Image


Tiada terasa hari-hari begitu cepat berganti dan saat ini kita kembali mendapat kesempatan untuk singgah di momentum yang spesial.

Ya, tanggal 1 Juni adalah momentum bersejarah bagi bangsa ini karena merupakan hari peringatan lahirnya pancasila.

Tepatnya pada tanggal 1 Juni tahun 1945, Bung Karno sempat menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara yang pada akhirnya menjadi tonggak lahirnya Pancasila.

Tapi, apa dan bagaimana cara kita memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila yang sejatinya terus-menerus dirayakan setiap tahunnya?


Tapi, ketika kita berbicara apakah ke semua masyarakat Bumi Pertiwi sudah mampu memaknai dan mengamalkan setiap butir nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, maka untuk menjawab "iya" rasanya cukup sulit.


Bukan tanpa alasan. Bila kita saksikan di media sosial, media televisi, maupun media cetak masih banyak fenomena dan penyimpangan sosial yang mengarah kepada pelanggaran nilai-nilai pancasila.


Sebut saja seperti berita pelajar yang kurang beradab kepada guru di sekolah, seorang anak yang memaksa orang tuanya memberikan uang untuk membeli kuota game online, tawuran, saling umpat di media sosial, dan masih banyak lagi.


Perilaku-perilaku menyimpang tersebut barang kali terlihat sepele dan masih bisa diatasi. Namun, tanpa kita sadari, makin bertambahnya kenakalan remaja dan perbuatan menyimpang di Indonesia adalah wujud dari kurang seriusnya bangsa ini dalam memaknai dan mengamalkan nilai-nilai pancasila.


Maka dari itulah, setiap kali peringatan-peringatan nasional seperti Hari Lahirnya Pancasila tiba, kita harus menggelorakan kembali semangat nasionalisme dan semangat pancasila.


ada banyak cara untuk memaknai peringatan hari lahirnya pancasila :

  1. Mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila kemudian dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Memantapkan diri untuk menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari


Setelah sebelumnya kita belajar tentang apa saja butir nilai-nilai Pancasila, maka setiap materi yang kita pelajari itu perlu kita amalkan.


Menjelang kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, tepatnya pada tanggal 29 Mei s.d. 1 Juni 1945, para pendiri bangsa dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menyepakati bahwa Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Dalam menyusun ideologi negara bangsa yang majemuk, Pancasila digali dari nilai luhur budaya bangsa di nusantara dan memiliki makna yang dinamis dan universal. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila juga merupakan sebuah prinsip dalam menyelenggarakan pemerintahan Indonesia di segala zaman.

Pancasila, hingga saat ini, tetap relevan di tengah dinamika. Prinsip-prinsip Pancasila perlu kita jaga dalam seluruh aktivitas negara. Di tengah padatnya kegiatan dalam melaksanakan tugas, mari kita sejenak berefleksi dan memahami filosofi yang menjadi nyawa negara Indonesia. Pancasila mengandung 5 (lima) nilai universal dasar, yakni

  1. Ketuhanan. Dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan, kita harus melihat dari aspek spiritualitas yang selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Misalnya, Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjamin hak-hak seluruh peserta didik untuk mendapatkan pendidikan agama/spiritualitas yang selaras dengan keimanannya, termasuk memberikan hak-hak pendidikan spiritualitas bagi penghayat kepercayaan. Kita juga bertugas dalam menjaga, memelihara, dan meneruskan warisan kebudayaan yang di dalamnya sarat dengan makna ketuhanan yang lekat dengan kehidupan masyarakat kini dan lampau.
  2. Kemanusiaan. Kita harus mengangkat derajat manusia dan mengutamakan harkat- martabat manusia dalam kebijakan dan pelaksanaan program-program negara. Dalam hal ini, Kemendikbudristek telah membuka akses pendidikan sebesar-besarnya agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan terbaik, termasuk bagi masyarakat tidak mampu melalui berbagai bentuk kebijakan dan bantuan sosial. Kemendikbudristek juga membuka kesempatan bagi para pengungsi dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia untuk bersekolah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
  3. Kebinekaan. Indonesia mencakup seluruh pulau dan suku bangsa, perlu melihat kemajemukan tersebut sebagai satu kesatuan. Kemendikbudristek menyusun Kurikulum Merdeka untuk membuat pembelajaran lebih relevan dengan lingkungan sekitar. Selain itu, Kemendikbudristek juga berupaya untuk mendorong interaksi dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai program pendidikan dan kebudayaan. Kemendikbudristek juga berupaya membuat lingkungan kerja, sekolah, dan masyarakat agar menjunjung rasa saling menghormati dengan segala keanekaragaman yang ada.
  4. Demokrasi. Indonesia perlu membekali anak-anak kita untuk mampu berinteraksi, bersuara, dan berpendapat untuk mengemukakan pemikirannya. Selaras dengan nilai demokrasi, pendidikan Indonesia juga ditransformasikan sedemikian rupa untuk mengurangi pembelajaran satu arah dan meningkatkan diskusi dalam pembelajaran.
  5. Keadilan sosial. Negara harus memperlakukan siapa pun secara setara, tanpa pandang bulu, termasuk memastikan akses pendidikan yang inklusif gender dan difabel. Kemendikbudristek juga turut berupaya dalam membuka kesempatan bersekolah yang setara bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi melalui kebijakan bantuan sosial dan program-program afirmasi lainnya.




Youtube Channel

https://youtube.com/shorts/RTZ6bpAxv4k?feature=share

Berita Terbaru

Peringatan hari kesaktian Pancasila

2023-06-16 11:01:55
Admin

Proklamasi Kemerdekaan RI ke 78

2023-08-19 05:57:44
Admin

Lokasi Sekolah

Alamat

Jl. K.H. Arief Hasan, Ds. Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Email

slbyppackemlagi4@gmail.com

Nomor Telepon

0321 3675289

Managed By ABK Istimewa 2022.